Minggu, 29 Desember 2013

One Day Trip Taman Safari Bogor

Liburan long weekend kali ini saya dan pacar pengen ngetrip ke Bogor, kebetulan pacar juga sedang ambil cuti supaya bisa jalan jalan keluar kota menghilangkan penat karena pekerjaan sehari hari. Trip ke Bogor ini udah lama direncanakan dan udah googling gimana rute ke Bogor dengan naik transportasi umum.

Kami berdua berangkat dari kost jam 6.00 pagi menuju stasiun Duren Kalibata, setelah membeli tiket tujuan Bogor, kita dapat kereta sekitar jam 6.20 dan sampai di stasiun Bogor jam 7.15. Keluar dari stasiun Bogor banyak angkot yang ngetem di depan stasiun, lalu kami naik angkot 03 warna hijau jurusan Bubulak-Baranangsiang dan turun di Baranangsiang dengan tarif Rp.3000 (naik angkotnya yang pas di depan stasiun, kalau yang di seberang 03 juga tapi arahnya ke Ladon). Dari Baranangsiang kami naik angkot 01 jurusan Baranangsiang-Ciawi warna hijau juga, lalu turun di Tajur (tarif Rp.3000), pokoknya bisa di sepanjang Jln. Raya Tajur dan dilanjutkan naik angkot warna biru yang menuju Cisarua (tarif Rp.5000). Pilihan lain dari angkot 01 turun di Ciawi baru naik angkot biru ke Cisarua, karena sewaktu melewati Ciawi juga banyak angkot biru berkeliaran. Jalanan menuju Cisarua lumayan padat dan macet saat melewati Jln. Raya Puncak, sehingga baru sekitar jam 9 kami sampai di pertigaan Taman Safari yang ditandai dengan patung binatang di kanan jalan.

Karena belum sempat sarapan, kami makan di dekat pertigaan itu, bakso segede mangkok yang kalau gak salah namanya Bakso Super Reog :D 

Bakso Super Reog segede mangkok
Harganya lumayan mahal untuk ukuran bakso, 2 porsi bakso super + 2 es teh manis kami kena Rp. 82.000,00. Wew, yaudahlah itung2 pengalaman kuliner di Bogor. Sehabis makan kami naik angkot warna hitam (bisa juga angkot warna merah) dengan tarif Rp.5000 yang langsung mengantar kami ke parkiran Taman Safari. Yahuuu akhirnya sampai juga di gerbang Taman Safari. Kami membeli tiket terusan seharga Rp. 140.000,00 per orang dengan tanda tiket yang digelangkan di pergelangan tangan serta Map dan jadwal pertunjukan yang bisa kami ikuti menggunakan tiket terusan ini.

Dari gerbang kami jalan menuju shelter bus loreng yang tidak jauh dari gerbang. Tiket terusan sudah termasuk naik bus ini, yang akan mengantar kita mengelilingi Taman Safari. Dengan bus ini kita diajak berkeliling melihat aneka satwa yang dibiarkan hidup bebas dan berkeliaran bahkan tak jarang hewannya berada di tengah jalan :D


hewan yang bebas berkeliaran
badak bercula satu
kuda nil
singa

Selesai berkeliling selama kurang lebih 1 jam, bus berhenti di tempat rekreasi Taman Safari sekitar jam 11 siang. Waktu sampai di tempat rekreasi, sedang ada beberapa ekor gajah di tengah dekat restoran Rainforest. Setelah melihat jadwal, ternyata jam 11.30 memang ada pertunjukan gajah sumatera. Yey kita sampai tepat waktu! 

di depan show gajah

Pertunjukan gajah sumatera berlangsung sekitar setengah jam hingga jam 12. Lalu kami menuju Baby Zoo yang tidak jauh dari tempat show gajah.

Disini ada banyak hewan seperti kanguru, singa, macan tutul, dll. Untuk berfoto dengan hewan kita cukup membayar Rp. 35.000,00. Tapi karena saya takut dicakar singa mending gausah deh, cukup foto dari luar batas singanya aja :D
di depan kandang kanguru
Puas mengelilingi Baby Zoo, kami membeli tiket kereta wisata di resepsionis seharga Rp. 15.000,00. Tiket ini juga digelangkan di tangan jadi kita bisa pakai sampai jam 5 sore tanpa harus membayar lagi. Kereta wisata ini mengantarkan kita ke tempat show Lumba-lumba, koboi, tempat reptil, air terjun, dan tempat lainnya. 
tiket terusan dan tiket kereta wisata
Sampai di tempat show lumba-lumba jam 12.45, dimana show dimulai jam 13.00. Pengunjung sangat ramai bahkan ada yang tidak kebagian tempat duduk jadi terpaksa berdiri. Durasi show lumba-lumba ini sama dengan show gajah sekitar setengah jam. 



Sehabis show lumba-lumba sebenarnya kami ingin melanjutkan melihat show koboi, tapi mengingat kami pulang naik angkot dan perjalanannya jauuuh, akhirnya kami naik kereta wisata lagi menuju tempat rekreasi awal. Karena perut terasa agak lapar, kami beli cemilan donat dan ice cappucino di Cafe Onta sebelah Baby Zoo. 2 donat dan Ice Cappucino dihargai Rp. 71.000,00. 

Selesai makan kami menuju souvenir shop dan langsung kalap karena banyak boneka lucu lucu made in Indonesia. Akhirnya saya membeli 2 buah kaus, 1 boneka jerapah, 1 boneka singa dan 2 stiker Taman Safari dengan total Rp. 190.000,00 sedangkan pacar membeli 3 buah boneka seharga Rp. 110.000,00. 
Setelah foto foto sebentar, kami naik bus lagi menuju tempat parkiran. Disini kami ditawarkan ojek Rp. 20.000,00 per orang, katanya emang udah harga disana. Ada sih angkot tapi pastinya nunggu penuh dulu. Melihat keadaan yang kayaknya gak akan ada penumpang lain dan jam yang udah menunjukkan jam 3 sore, yaudah deh kami naik ojek aja sampai pertigaan Taman Safari. 

Dari pertigaan Taman Safari kami naik angkot biru lagi sampai di Tajur. Kemudian naik lagi angkot 01 warna hijau turun di Terminal Baranangsiang. Dari Baranangsiang naik angkot 03 turun pas di depan stasiun Bogor. Kereta berangkat jam 17.10 dari stasiun Bogor. Seharusnya jam 18.00 lewat sedikit kami udah sampai di stasiun Duren Kalibata, tapi waktu di stasiun Citayam ada sedikit kerusakan yang memakan waktu sekitar 15 menit, dan sampai di stasiun Depok kami dipindahkan ke kereta lain yang juga menuju Jakarta. Jadilah jam 18.30 kami baru sampai di stasiun Duren Kalibata lalu naik angkot sampai ke kost. Finally jam 19.00 kita sampai di kost an. Nice trip with my shawty! :D

Kamis, 19 Desember 2013

Pengalaman Sitework at PT. Musashi Autoparts Cikarang

Hulaaaa setelah sekian lama akhirnya ada kesempatan dan mood lagi buat nulis di blog ini :D

Yang mau aku ceritakan kali ini masih tentang pengalaman selama Kerja Praktek di PT. Yokogawa Indonesia. Yap, pada bulan pertama kami sudah mendapat pelajaran dasar dari field instrument dan alat yang diproduksi oleh Yokogawa. Beberapa aku juga diajak ke perusahaan yang menggunakan alat dari Yokogawa, seperti PT. NGK Cheramics Indonesia, PT. Tifico Fiber Indonesia (ada pada postingan sebelumnya) dan PT. Ajinomoto. Tapi ketiga sitework ini hanya satu hari, jadi PP Jakarta-Tangerang dan Jakarta-Cikarang.

Pada pertengahan bulan November, yaitu bulan kedua kami Kerja Praktek, kami diajak untuk ikut proyek Site Calibration selama 2 minggu ke Cikarang. Sempat ragu apa kami juga mendapat fasilitas penginapan mengingat kami belum pegawai disini. Dan ternyata Pak Yoyok (atasan kami) mengatakan kalau kami juga mendapat fasilitas hotel dan transportasi seperti pegawai lainnya, yeheee :D ini tentunya akan menjadi pengalaman yang berharga karena kami ikut dalam proyek kalibrasi tahunan PT. Musashi yang merupakan proyek lumayan besar.

Kami berangkat Senin pagi tanggal 18 November 2013 dengan menggunakan 2 mobil yang sudah disiapkan oleh kantor sebelumnya. Kami memakai 2 mobil karena ada 8 orang yang ikut dalam proyek ini, yaitu Mas Gardia (leader proyek :D), Mas Boni, Mas Dani, Mas Rofik, Mas Wira, Mbak Listi, aku dan Ary. Jam 8 kami berangkat dari kantor dan sampai di kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP) Cikarang yang merupakan kawasan industri besar di wilayah Bekasi. Begitu sampai di PT. Musashi, kami langsung diberi pengarahan tentang kondisi dan peraturan yang berlaku di perusahaan ini. Salah seorang staff yang memberi arahan juga mengatakan bahwa dalam kawasan pabrik harus memakai safety equipments lengkap. Kami harus memakai safety shoes, helmet, ear plug (karena bunyi mesin yang cukup bising), dan masker (karena polusi udara yang disebabkan oleh pabrik).

Hari itu juga kami memulai pekerjaan kalibrasi. Yang akan dikalibrasi sekitar 74 Panel, dimana dalam 1 panel terdapat Recorder dan beberapa Controller serta Analyzer. Jumlah seluruh alat yang perlu dikalibrasi sekitar 295 alat. Tim dibagi menjadi 4, dimana setiap tim terdiri dari 2 orang yang akan mengerjakan panel sesuai dengan instruksi. Pengerjaan kalibrasi dimulai dengan mencatat parameter setiap alat (khusus Controller) baru kemudian alat tersebut dikalibrasi menggunakan Calibrator milik Yokogawa.

Salah satu panel yang akan dikerjakan
PT. Musashi ini merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi part mobil seperti gear dan part lainnya. Jadi kami bekerja diantara tungku pemanas dan rak rak penuh berisi part gear yang sedang dalam proses pengerjaan maupun yang telah siap dipasarkan.

Gear yang tersusun di rak

Part yang baru keluar dari oven
Karena kami bekerja diantara tungku yang sedang beroperasi, tidak jarang kami harus menghentikan pekerjaan sementara karena ada proses pemasukan part gear ke tungku pemanas dengan api berkobar.

Pembakaran part gear


Setelah selesai hari itu, sekitar jam 4 kami keluar dari PT. Musashi menuju hotel yang sudah dibooking untuk kami. Hari pertama kami menginap di Hotel Grand Cikarang. Wah, padahal cuma KP tapi kami juga dapat fasilitas hotel bintang 3 :D Setelah meletakkan barang dan mandi, malamnya sekitar jam 7 kami menuju Lippo Cikarang Mall untuk makan malam.

Yang kami lakukan sama setiap harinya, yaitu mengkalibrasi Recorder, Controller dan Analyzer yang terdapat pada panel-panel di pabrik tersebut. Jumlah alat yang dikalibrasi setiap harinya tidak tentu karena harus menunggu panel mana yang bisa dihentikan operasinya agar bisa dikalibrasi. Pada hari kedua, kami diberitahu mas Gardia bahwa kami harus check out dari hotel Grand Cikarang karena sudah dibooking orang lain, yang nantinya kami akan pindah ke hotel yang lain. Ternyata semua hotel di Cikarang sudah full booking karena ada event yang menyebabkan banyak yang memesan hotel di Cikarang. Sempat kelimpungan memesan hotel untuk hari ketiga karena sudah beberapa hotel yang dihubungi jawabannya full book semua. Akhirnya pada hari ketiga sepulang kerja kami check in di Hotel Java Palace, hotel yang baru saja diresmikan dan masih dalam masa promo hingga akhir Desember.

Dan ternyataa Java Palace ini hotel bintang 4 yang harga sewa kamarnya per malam sama dengan uang sakuku 2 bulan :D kami beruntung dapat masa promo karena baru saja peresmian. Pamer dikit boleh lah yaa :p

di Lobby hotel waktu baru sampai

Tapi hotel ini bukan persinggahan terakhir, karena 2 hari kemudian kami pindah lagi ke hotel Zuri Express dan Senin nya kami pindah ke HOM Hotel di Tambun. Yah, lumayan nambah pengalaman dan sendal hotel :))) Kami juga sempat melakukan kalibrasi ke Karawang karena PT. Musashi ini juga memiliki di plant di Karawang. Kalibrasi di Karawang dilakukan hari Sabtu tanggal 23 November.
Setelah 10 hari proyek, seluruh alat sudah dikalibrasi kecuali beberapa panel yang akan dikalibrasi pada tanggal 16 Desember. Pada 2 hari sebelum proyek selesai, saat sedang beristirahat, kami mendapat rezeki tak terduga lagi. Kami mendapat uang saku dari pengerjaan proyek ini, yang jumlahnya sama dengan uang makan kami sebulan. Alhamdulillaaah, ini rezeki yang tidak terbayangkan sebelumnya. Udah bisa ikut proyek keluar kota aja udah syukur, ditambah lagi dengan fasilitas hotel dan uang sakunya. Dan uang saku ini bukan yang terakhir, 1 minggu setelah proyek kami dapat lagi sejumlah uang yang sama nominalnya dengan uang saku pertama, ayeeeey! :D

Well, begitu banyak pengalaman berharga yang gak bisa dibayar dengan apapun saat sitework ini. Pengalaman berhadapan langsung dengan costumer, terjun langsung ke lapangan mengerjakan kalibrasi, membuka wawasan akan keadaan di wilayah yang baru, kerja sama dan kekeluargaan yang begitu terasa, dapat fasilitas hotel berbintang yang gak akan mungkin bisa kami dapatkan kalau bayar sendiri :p, serta uang saku yang (sangat) lumayan. Semoga ada kesempatan kami bisa sitework lagi o:).

Team Sitework Musashi
Di depan PT. Musashi

Minggu, 13 Oktober 2013

Cari duit itu susah

Semuanya pasti pernah dengar kata kata diatas, tapi gak semua pernah merasakan.
Tapi setidaknya sekarang angkatan G11 Mekatronika PCR udah ngerasain, right? :)

Sebelumnya memang udah tau, udah selalu dengar, cari duit itu susah, apalagi di zaman sekarang yang menuntut persaingan untuk mendapat sesuap nasi. Tapi untuk merasakan gimana susahnya ngumpulin lembaran rupiah sekedar buat makan sama kehidupan sehari hari, ya baru sekarang ini, walaupun masih simulasinya alias KP.

Biasanya tinggal minta dan uang buat jajan udah disiapkan sama orangtua, gak perlu kerja, gak perlu keringatan, gak perlu juga stres mikirin uang lain lainnya yang perlu dibayar. Satu satunya beban cuma belajar, dan biasanya sebagian besar anak (termasuk aku) merasa itu udah beban terberat seumur hidup. Disuruh nyuci piring aja sering ngeles dengan alasan lagi buat tugas (yang aslinya tugas bisa dikerjakan dalam waktu sejam jadi 5 jam karena diselingi fesbukan,twitteran,dll). Padahal nantinya di kampus juga ngerjain itu tugas, nyontek temen, alasan gak ngerti.

Nyesal? Iya.
Merasa bersalah sama orangtua? he eh :'(
Capek? BANGET.

Biasanya pulang kampus langsung tidur, makanan udah ada, kalau gaada tinggal beli. Pagi pagi berangkat kampus lauk buat makan udah ada, susu udah disediain, malah kadang gak diminum dengan alasan gak sempat padahal emang dasarnya telat bangun. Sekarang? Semua siapin sendiri, kalau gak masak ya gak makan. Kalau malas beres beres ya tidur aja di kamar berantakan kayak kandang kambing. Nyampe rumah sepi, gak ada yang bisa dijahilin, gak ada adek yang bisa disuruh suruh ambil air minum yang sebenernya jaraknya cuma semeter dari aku.

Well.
Semua emang terasa begitu berharga kalau kita udah kehilangan. Semua terasa begitu dekat saat udah jauh.

Tenyata, ini rasanya banting tulang cari duit. Kalau diitung2 gaji pun masih gede jajan yang dikasih orangtua. Kalau jajan abis tinggal minta, gak dikasih setidaknya di rumah masih bisa makan dengan lauk pauk lengkap. Lah kalau sekarang duit habis karena boros? PUASA.

Bersyukurlah kita yang masih punya orangtua.
Bersyukur masih ada tempat berlindung dan kehidupan yang layak.
Bersyukur masih bisa kuliah dengan biaya yang kalau disuruh cari sendiri mungkin gak akan terbayar.
Bersyukur, kita, termasuk kalian yang baca ini, masih punya orangtua baik yang banting tulang untuk beliin kita laptop sehingga aku masih bisa nulis blog ini, dan kalian masih bisa baca blog aku :)




Selasa, 08 Oktober 2013

Kerja Praktek at PT. Yokogawa Indonesia Week 1


Semester 5 yang dijadwalkan full untuk melaksanakan Kerja Praktek (KP) bagi mahasiswa Prodi Mekatronika Politeknik Caltex Riau akhirnya datang juga. Dengan jadwal minimal 4 bulan dan maksimal 6 bulan, kami mulai melaksanakan KP di instansi-instansi perusahaan untuk menerapkan ilmu yang sudah kami dapat selama ini.

Nah, kali ini aku akan membagi pengalaman tentang minggu pertama KP di PT. Yokogawa Indonesia, suka duka dan pengalaman baru yang kami dapat disini :D
Jauh hari sebelum jadwal KP, aku beserta 3 orang temanku sudah mengirimkan surat permohonan KP kepada HRD Yokogawa, lengkap dengan proposal dan CV serta foto. Setelah menunggu kira kira sebulan dan dengan usaha keras menelpon berulang kali ke Yokogawa, pihak perusahaan akhirnya memutuskan untuk menerima 2 orang saja dari 4 orang yang kami ajukan. Yah, dengan sangat terpaksa 2 orang mengalah dan mencari perusahaan lain.

Dalam surat penerimaan yang dikirim via email oleh Ibu Utami, HRD Yokogawa, kami diharuskan datang 1 hari sebelum jadwal KP efektif. Itu berarti pada tanggal 30 September kami sudah harus menghadap ke kantor. Jadilah aku dan Ary, teman sesama KP berangkat tanggal 28 September 2013 menuju Jakarta. Kami tidak kesulitan mencari kost karena sebelumnya sudah di booking dengan bantuan senior yang sudah lebih dulu bekerja disana (thanks honey :D). Kost yang aku tempati terletak di daerah Pancoran Barat, sebuah pemukiman yang padat dan memang banyak terdapat tempat kost di daerah ini. Penghuni kost an rata rata pegawai maupun mahasiswa yang kantor atau kampusnya berada di dekitar Gatot Subroto atau Pancoran. 



Pagi hari tanggal 30 September 2013, kami berangkat menuju Wisma Aldiron (nama gedung kantor Yokogawa) ditemani salah seorang senior –thanks to bang Nofel- karena ada jalan alternatif untuk sampai ke kantor. Eh, wisma disini bukan seperti wisma tempat nginap itu ya :D gedung gedung perkantoran di Jakarta biasa disebut wisma, menara, dll. Kami melewati jalan pintas melalui asrama AURI (kalau gak salah) karena gedung Yokogawa sendiri dulunya adalah Markas Besar AURI.

Sampai di kantor, kami diantar ke resepsionis dan menyampaikan ke petugas resepsionis kalau kami mahasiswa dari Politeknik Caltex Riau yang diminta datang untuk registrasi KP pada hari itu. Kami diminta menunggu sebentar di lobby, sampai kemudian Bu Utami datang dan memanggil kami. Kami dibawa ke ruangan di dalam office untuk diberi pengarahan mengenai peraturan dan bagaimana prosedur KP di Yokogawa. Kami juga diberi badge sebagai tanda pengenal bahwa kami mahasiswa KP disini.



Setelah Bu Utami memberi pengarahan, kami diserahkan ke Mas Kiki, salah satu staff HRD untuk mendaftarkan sidik jari kami di finger print yang ada di semua pintu masuk ruangan di kantor. Ini nantinya berfungsi untuk absensi kami setiap hari serta hak akses untuk masuk ke ruangan di Yokogawa. Karena tidak semua orang bisa masuk ke office Yokogawa, hanya yang sidik jarinya terdaftar saja yang bisa masuk. Di kampus juga ada finger print seperti ini, hanya saja dipakai oleh dosen dan staff, tidak berlaku untuk mahasiswa. Setelah sidik jadi kami terdaftar dan dicoba untuk absen, kami pun dipersilahkan untuk pulang.

Besok paginya jam 7 kami sudah berangkat ke kantor, dan sampai di kantor dengan keadaan kantor yang masih sepi. Wah, kecepetan datang nih, pikirku (yang akhirnya seterusnya di hari lain kami berangkat jam setengah 8 lewat dari kost). Kami menunggu lagi di lobby, kemudian Bu Febri datang, beliau yang membimbing pegawai baru serta mahasiswa training Yokogawa ini, sehingga beliau juga yang akan membimbing kami selama KP disini. Kemudian kami dibawa ke Training Center, aku dikenalkan dengan beberapa karyawan baru yang sedang berada di Training Center. Untuk selanjutnya aku ditempatkan di bagian DCS, membantu mbak Tasya –salah satu karyawan baru- untuk menyelesaikan proyek PT. DSS. Sedangkan Ary dibawa Bu Febri ke workshop untuk menemui Pak Yoyok. Di Training Center aku diajarkan mengedit grafik proyek PT. DSS, dimana tadinya memakai Centum CS3000 yang kemudian dimigrasi ke CentumVP. Aku yang masih awam, apalagi di kampus gak pernah mempelajari tentang Centum, jadi sedikit bingung. Basic dari Mekatronika yang terbiasa praktek dan “ngulik” benda secara langsung jelas bertolak belakang dengan bagian ini. Disini selama 2 hari sampai hari ke 2 KP aku duduk di depan laptop mengerjakan grafik yang bisa sampai ratusan. Setelah sharing dengan Ary, dia di workshop langsung belajar kalibrasi alat, dan diberi tugas mengkalibrasi recorder secara langsung. Yah, istilahnya kerjaannya lebih praktek lah.

Akhirnya hari ke 3 KP, setelah tanya sana sini dan dimotivasi pacar yang dulunya bernasib sama :p, aku memberanikan diri menemui Bu Febri. Setelah sebelumnya menelpon Bu Febri dan bilang ada yang ingin didiskusikan tentang KP, Bu Febri menyuruhku naik ke office atas. Aku pun keatas menuju meja Bu Febri. Bu Febri yang ramah menyuruh duduk dan menanyakan ada apa? Aku menyampaikan tentang keinginanku untuk ditempatkan di tempat yang bekerja langsung, atau yang bisa praktek langsung. Karena selain basic kami Mekatronika yang memliki jiwa lapangan (cieee),  pada proposal KP juga bidang yang ingin aku kaji adalah Field Engineering dan Instrument. Setelah menjelaskan semua maksudku, Bu Febri bilang “Saya dari awal gak mau masukin kamu ke workshop karena kerja di workshop itu bukan sekedar bermain main dengan alat kalibrasi. Ada saatnya kamu harus ke site, dan itu berat. Apalagi kalau cewek seringnya sakitlah,inilah. Apa kamu siap?” aku dengan mantap menjawab siap, dan mengutarakan untuk soal fisik, insya allah kami sudah terlatih sejak dari kampus (thanks to all Mechatronic’s lecturer :D didikan keras baik mental maupun fisik yang diterapkan di kampus selama ini sangat terasa gunanya di dunia kerja). 

Bu Febri pun menyetujui permintaan ini, dan meminta untuk menunggu karena beliau harus mencarikan pembimbing lain untukku. Aku pun kembali ke Training Center. Tapi tak lama kemudian, Bu Febri menelpon dan menyuruhku kembali keatas. Sampai diatas aku dikenalkan dengan Pak Adit, Specialist Analyzer Yokogawa. Pak Adit menanyakan apa aku siap dibawa ke lapangan, takut ketinggian gak?ada penyakit gak? Yah alhamdulillah aku gak punya fobia ketinggian dan menyatakan sanggup dibawa ke lapangan.
Ternyata, Pak Adit juga sering bertugas dengan bang Ari –pacarku :D yang udah setahun di Yokogawa-, bahkan baru sehari yang lalu pulang dari Dumai menyelesaikan proyek di Pertamina dengan bang Ari.  Wah pas nih,haha. Kami nantinya bisa sharing tentang proyek analyzer dan ilmu ilmu tentang analyzer lainnya. Hari itu sebenarnya Pak Adit ada proyek pemasangan Oxygen Analyzer di Tangerang, tapi beliau memastikan dulu apakah ada diberi transportasi dari kantor jika aku ingin ikut. Karena tempat tinggal beliau di Tangerang, jadi selesai proyek nantinya gak bisa mengantarkan kembali ke Jakarta. Dan alhamdulillah, ada driver yang nanti bisa menjemput untuk kembali ke Jakarta.

Siang itu juga jam 12.30 kami berangkat ke PT. Tifico Fiber Indonesia, Tangerang. Ini keuntungannya KP di Yokogawa, kita bukan hanya diberi training secara teori, tapi juga diterjunkan ke lapangan dan berhadapan langsung dengan costumer yang memakai alat dari Yokogawa. Costumer kali ini adalah PT. Tifico yang memproduksi kapas dan benang fiber. Tifico ini menggunakan Oxygen Analyzer dari Yokogawa pada boiler boiler di pabrik mereka. Oxygen Analyzer ini fungsinya untuk memantau kadar pollutan yang dilepaskan ke udara dan mengefisienkan pembakaran sehingga tidak terjadi polusi udara. Karena menurut undang undang dan berdasarkan peraturan CEMS (Continous Emission Monitoring System) jika kadar pollutan yang dikeluarkan oleh suatu pabrik mengganggu masyarakat dan menyebabkan polusi, maka pabrik tersebut dapat terancam berhenti beroperasi.

Penginstallan alat selesai sekitar jam 4 sore, setelah laporan selesai dan ditandatangani oleh costumer, maka pekerjaan hari itu selesai. Well, karena Pak Adit langsung pulang ke rumahnya yang gak terlalu jauh dari pabrik Tifico, maka aku dijemput Pak Mahfud, salah satu driver kantor. Aku diantarkan pulang sampai ke depan jalan masuk kost. Dan sampai di kost sekitar jam 7 malam. Capek? Jelas. Tapi ini pengalaman berharga bisa langsung ikut andil dalam proyek perusahaan dalam minggu pertama KP. Semoga ke depannya makin banyak ilmu yang bisa didapat di perusahaan ini, amiin.



Minggu, 22 September 2013

Saat kesabaran dan keikhlasan diuji

Pernah gak ngerasa bahagia dan sedih sekaligus dalam satu waktu? Pernah gak ngerasa antara semangat dan  gak rela sekaligus? Saat dimana satu sisi pengen loncat loncat kegirangan, di sisi lain pengen nangis meraung raung. Saat dimana pengen menjelajah dunia baru tapi gak mau melepas kondisi yang udah ada. Saat dimana harus meninggalkan yang penting demi sesuatu yang juga penting.

Bingung? Iya, sama. aku yang nulis juga bingung.


Kata orang, ini resiko LDR. Ada juga yang bilang belum waktu yang tepat. Segelintir yang lain berpendapat ini menguji kesabaran dan kesetiaan. Semuanya benar, gak ada yang salah. Tapi semua hal itu memang lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Semuanya memang kelihatan mudah, kalau DILIHAT aja. Kalau udah dijalani, beratnya beban baru terasa bertumpuk tumpuk.

Beberapa bulan yang lalu, senang bukan kepalang saat membuka email dan mendapatkan email dengan subject "Surat Penerimaan Magang di PT. Yokogawa Indonesia". Langsung print, kasih kabar ke teman yang juga diterima, besoknya dengan perasaan bangga dan plong luar biasa ngasih surat penerimaan itu ke koordinator KP. Segala rencana udah disusun rapi di kepala dari A sampai Z. Semua beban LDR rasanya menguap gak berbekas karena selama 4 bulan disana bisa menyelesaikan Kerja Praktek sekaligus "menyusul" pacar disana.

Tapi gak lama berselang, 2 bulan sebelum keberangkatan ke Jakarta, pacar diberi challenge untuk pindah tugas ke Pekanbaru, yang nantinya kalau kinerjanya bagus maka akan seterusnya dipindahkan kesini.

Sedih? IYALAH. Udah bela belain mau nyusulin ke Jakarta eh si akang ditugasin kesini T.T
Senang? Senangnya pending sampai selesai KP, berarti 4 bulan lagi :'(

Sempat down, nangis berhari hari meratapi nasib kok sebegini kejamnya :(( sempat nyalahin keadaan, nyalahin pacar, nyalahin kucing yang lewat, nyalahin atasannya pacar yang nugasin buat kesini. Berhari hari dihabiskan cuma buat mikirin semua ini. Kok bisa sih kayak gini, salahku apa ya sampai dikasih cobaan yang gak berhenti berhenti.


Setelah puas nangis, nyalahin sana sini, dan cerita ke beberapa teman dekat, barulah pencerahan itu muncul. Dari hasil diskusi dengan seorang senior yang juga rekan kerja pacar, bakal lebih banyak baiknya pacar ditugaskan ke kantor cabang di Pekanbaru. Selain salary yang lebih besar, bisa nabung karena gak ada biaya kost dan makan, dikasih transportasi sendiri, ini juga batu loncatan untuk karir ke depannya. Kalau nantinya pacar seterusnya ditetapkan di Pekanbaru, lebih bagus kan dibanding cuma ketemu 4 bulan di Jakarta dan selanjutnya LDR lagi? Berulang kali masukan datang, nyemangatin, membuka mata untuk mellihat jauh ke depan bukan hanya memikirkan kesenangan sementara.

Memang perlu waktu lagi untuk menyerap dan mencerna semua masukan itu ke dalam otak, dan otak juga butuh proses untuk memikirkan semuanya sampai membuat hati lebih tenang. Tapi sekarang insya allah ilmu ikhlas itu udah bisa aku terapkan dalam keadaan yang sulit ini. Yang tadinya gak berhenti marah dan ngambek ke pacar, sekarang udah bisa nyemangatin dia buat kerja di kantor cabang. Yang tadinya pasang muka masam kalau ada teman yang nanya "eh bang ari pindah ke Pekanbaru ya?" sekarang udah bisa senyum sambil jawab "Iya nih, dapat challenge yang lebih gede disini".

Dan, percaya gak percaya, kalau ikhlas itu udah diterapkan di hati semua yang dijalani bisa lancar tanpa ada hambatan yang berarti. Mulai dari karir pacar yang naik sejak menerima challenge ini, dipercaya sama atasan untuk menyelesaikan berbagai proyek kesana kemari ( Alhamdulillaah ), waktu pertemuan yang masih bisa diatur sebelum keberangkatan ke Jakarta, dan segala macam hal lainnya. Sekarang hanya terus menguatkan hati kalau "Rencana Allah lebih baik" dan berharap semuanya akan lebih baik ke depannya o:)

Ah, dan satu lagi. Ada hadist yang bilang kalau Allah gak akan menguji hambanya diluar kemampuan hambanya tersebut. Nah, berarti aku orang kuat yang Allah percaya bisa memikul cobaan berat yang gak semua orang lain bisa jalankan :D


Jalani. And believe that Allah have a better plan than ours :)

Minggu, 01 September 2013

Apa kabar, proposal?

Apa yang terpikir kalau membaca judul diatas?
A. Pusing
B. Mual
C. Kejang kejang
D. Semua benar

        Udah hampir sebulan ini kata PROPOSAL dan TA menjadi kata kata ajaib buat mahasiswa Mekatronika G11 (mungkin prodi lain merasakan hal yang sama, cuma kita gatau :p). Setiap pengucapan 2 kata diatas pasti membuat yang lagi ketawa langsung diam, yang lagi makan keselek, yang lagi galau makin galau.
        

         Kata kata "semangaat!" "kalau gak sidang sekarang ntar nambah semester" "kita masuk sama sama keluar sama sama" udah muncul hampir setiap waktu baik secara lisan maupun tulisan di berbagai media sosial teman teman sekalian. Ada yang menganggap itu sebagai kata kata penyemangat, ada juga yang malah jadi stres berkepanjangan. Jadi, sebenarnya apa yang harus kita lakukan dalam kondisi sekarang ini? 

       Memang benar, dan memang lebih baik kalau kita bisa sidang sebelum berangkat Kerja Praktek. Karena nanti yang namanya KP itu kecil kemungkinan TA ini bisa tersentuh (berdasarkan survei dari beberapa sumber -red). Tapi di kondisi kita di semester 4 yang jadwal padat, nilai kacau balau, ditambah masih ada revisi, kompen, ujian yang belum selesai atau bahkan mungkin udah ada yang ditetapkan CO sama dosen. Dengan banyaknya hal yang belum terselesaikan, apa bisa kita maju sidang 2 minggu lagi?

     THAT'S YOUR CHOICE FRIENDS :)

      Karena tingkat dan cara penyelesaian masalah dari masing masing orang itu berbeda, kan? Ada yang bisa semangat dan tugasnya selesai kalau udah di marah marahin plus ditendang (konotasi). Tapi ada juga yang gak bisa digituin. Gak semua orang loh bisa semangat dengan terus terusan dibombardir pertanyaan : "gimana proposal?" "kapan mau maju sidang?" "ah,nambah semester lah kau ni" "mau ketinggalan?".
yang ada malah merekanya makin down, stres, jadinya otak buntu buat ngerjain apa apa. Gak nutup kemungkinan kalau gak sidang sekarang, tapi TA nya jugak selesai tepat waktu (berdasarkan pengalaman salah seorang senior). Dan bukan gak mungkin juga yang udah sidang proposal sekarang pas ngerjain TA nya malas malasan, dan malah ketinggalan. Right? :)

     So, that's in our hand. Bagaimana cara kita menyelesaikan masalah ini dengan cara terbaik yang bisa kita lakukan.


Sabtu, 17 Agustus 2013

hello!

new blog! (again). setelah sebelumnya udah buat beberapa blog yang akhirnya menghilang begitu saja, entah karena lupa password atau gak minat buka lagi, dibuatlah blog ini :D 

well, mungkin ini blog random yang nantinya bisa berisi informasi, curhatan galau (halah), berbagi pengalaman, dan sebagainya. so, check it out! :D